Betapa tidak hampir sekujur badannya ditumbuhi kutil yang sangat ganas, bahkan di beberapa bagian seperti tangan dan kaki kondisinya sungguh membuat miris hati kita yang melihatnya.
Tidak kurang berbagai ikhtiar dan usaha keras telah dilakukan mengatasi hal tersebut, sebenarnya kutil adalah hal yang tidak terlalu asing ditelinga kita, mungkin beberapa diantara kita pernah ditumbuhi kutil di salah satu bagian tubuhnya. Namun Lain halnya dengan Dede Koswara, kutil yang disebabkan oleh HPV (Human Papiloma Virus) ini hilang tumbuh silih berganti. Tidak kurang beberapa kali dilakukan operasi untuk mengurangi kutil dari tubuhnya namun selalu saja muncul baru dengan ukuran yang tidak kalah besar. Sumber yang dikutip ruanghati.com dari harian Pikiran Rakyat dan Telegraph mengatakan dalam tubuh Dede memiliki kelainan bawaan sehingga tumbuhnya kutil tadi sangat cepat dan tidak wajar dalam tahun ini saja (2009) Dede sempat menjalani sejumlah operasi pada bulan Februari dan Agustus di RSHS Bandung, namun operasi tersebut tidak banyak membantunya karena tidak lama kutil baru muncul kembali.
Sejauh ini Virus HPV yang ada dalam tubuh Dede tidak menular pada kerabat dan keluarga dekatnya. Dede tidak patah semangat dan menyerah, pengobatan berikutnya masih akan dia jalani. Sebagai manusia memang kita wajib berusaha walau terkadang hasil yang kita harapkan belum menunjukan hasil yang signifikan. Namun itulah perjuangan hidup. Karena bisa jadi semua ini juga merupakan ujian ketabahan dan keikhlasan kita dalam menerima cobaan dari Yang Maha Kuasa. Kita mungkin sempat mengetahui bagaimana penderitaan nabi Allah Ayub AS yang menderita sakit yang berkepanjangan hingga kondisi penyakit yang beliau derita membuat orang-orang terdekatnya berpaling darinya. Namun beliau dengan tawakal dan sabar menjalani itu semua.
Sabar ya Kang Dede, percayalah Allah tidak akan memberikan ujian diluar batas kemampuan hambanya. Kami turut berdoa untuk kesembuhan dan memohonkan pada Allah agar selalu diberikan kesabaran serta kebesaran hati dalam menerima semua ini.
No comments:
Post a Comment